Table Of Contents

Tanjung Priok Memerah


Posted by robot April 14, 2010, under Syndication | Comments Off
Kompleks makam mbah priok ibarat sudah menjadi tempat berperang, antara masyarakat sekitar yang membela mati-matian agar makam mbah priok tidak digusur, dengan aparat sat.pol.PP dan kepolisian yang akan menertibkan kompleks makam itu. Peristiwa ini mulai terjadi pada Rabu, 14 April 2010 pukul 06.00 pagi. Aparat sat.pol PP dengan kepolisian lengkap dengan peralatan penggusuran datang ke kompleks makam, yang sudah dihadang oleh masyarakat sekitar kompleks makam.

Jumlah sat.pol PP diperkirakan berjumlah 2000 orang, ditambah aparat kepolisian yang berjumlah 600 orang. Akibatnya kerusuhan pun terjadi. Sat.pol PP yang memaksa masuk ke kompleks makam untuk melakukan penertiban, dihadang warga dengan senjata tajam dan bom molotov. Puluhan orang sudah menjadi korban luka-luka karena peristiwa ini, baik dari pihak warga makam maupun dari pihak sat.pol PP dan kepolisian. Bahkan, sudah ada korban yang meninggal, Cuma ditutup-tutupi oleh aparat pemerintah.

Sebenarnya situasi yang memanas sudah agak menurun memasuki jam 14.00 siang waktu setempat. Saat jam 2 siang, sat.pol PP dan aparat kepolisian sudah berhasil masuk ke kompleks makam dan mengepung sisa warga yang masih berada didalam. Pada saat itu, sejumlah aparatur negara sudah mulai ditarik mundur, karena keadaan sudah mulai terkendali, juga ditambah dari instruksi Wakil Gubernur Jakarta yang menyuruh pihak sat.pol PP dan kepolisian menarik diri.

Tapi entah mengapa, memasuki sore hari, datang ribuan warga yang diduga adalah massa salah satu ormas Islam yang sudah membaur dengan warga sekitar, membuat kerusuhan baru. Mobil-mobil dan alat-alat berat yang belum sempat ditarik sudah keburu dibakar massa. Jumlah mobil yang dibakar mencapai 40-an, ditambah 2 alat mesin gusur pun dibakar. Massa yang kembali memanas itu berhasil memukul mundur aparat sat.pol PP dan kepolisian sampai masuk ke pelabuhan Tanjung Priok. Akhirnya, pasukan Katak/pasukan Air dari kepolisian pun turun untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka yang terkurung di kompleks pelabuhan.

Massa juga melakukan swepping kepada setiap sat.pol PP yang ditemui dan menghajarnya sampai ¾ mati, karena ustad mereka melarang untuk membunuh sampai mati. Malang tentu bagi aparat sat.pol PP yang berhasil di sweping warga. Mereka menjadi bulan-bulanan warga yang sudah menggila ini. Luka penuh darah pun mengucur dari tubuh dan kepala aparat sat.pol PP yang berhasil ditangkap. Begitupun dengan mobil-mobil yang dibakar massa, itu dijarah dan diambil sparepart dan besinya oleh warga dan anak-anak untuk dijual. Peristiwa ini sudah mirip Kejadian Mei 1998.

Sungguh ironi nasib bangsa ini. Ada yang bilang pihak yang salah adalah sat.pol PP, ada yang bilang juga dari pimpinan pejabat-pejabat DKI Jakarta Utara dan pusat yang terlalu Pede dalam melakukan eksekusi di lahan makam itu. Tapi menurut hemat saya, inilah kebobrokan yang terjadi dibangsa ini. Baik rakyat dan Aparat pemerintahannya sama-sama bobrok. Sama-sama tidak bisa menekan emosi. Negara ini sudah sama dengan bangsa bar-bar. Aparat menekan warganya, warganya balik menekan aparat dan menjarah serta membakar barang/mobil dari aparat. Padahal uang untuk beli mobil itu uang rakyat juga. Pantasan negara kita tidak bisa maju sejajar dengan negara-negara barat/timur lain yang sudah tinggi moral dan tingkat kesadarannyanya.


Artikel Terkait:

2 comments:

izal mengatakan...

:f mantaaab

izal mengatakan...

mantab nih sob :a:

Posting Komentar