Table Of Contents

Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah perangkat perlindungan kebakaran portable yang digunakan untuk memadamkan atau mengendalikan kebakaran kecil/ringan, yang sering terjadi dalam situasi darurat. Alat ini tidak diperuntukkan untuk digunakan pada kebakaran besar, membahayakan pengguna (yaitu tidak ada jalan keluar, asap, ledakan bahaya, dll), atau jika memerlukan keahlian pemadam kebakaran. Biasanya, alat pemadam api terdiri dari silinder genggam bejana tekanan berisi zat yang dapat disemprotkan untuk memadamkan api.

Untuk APAR sendiri di bagi beberapa bagian sesuai dengan jenis penyebab kebakaran/api.


1. Kimia kering / Dry Chemical
[Image: File:KiddeABCchem.jpg]
Bubuk berbasis agen yang memadamkan dengan memisahkan empat bagian dari api tetrahedron. Ini mencegah reaksi kimia antara panas, bahan bakar dan oksigen dan perhentian produksi api berkesinambungan "radikal bebas", sehingga memadamkan api. Media yang digunakan dalam APAR ini adalah partikel-partikel kimia yang mencakup sodium bikarbonat, potassium bikarbonat (purple K ), potassium klorida atau mono kromonium fosfat yang dicampur secara khusus sehingga dapat menyerap panas. Jenis ini bisa dipakai untuk kebakaran kelas A, B dan C yang tergantung dari bahan /media isi APAR.

2. Foam
[Image: File:USCG_AFFF.JPG]
Campuran busa yang dilarutkan dalam air, berfungsi sebagai penghalang tercampurnya udara dengan uap bahan bakar dengan cara membentuk lapisan film hidrokarbon pada permukaan bahan bakar untuk menekan timbulnya uap bahan bakar. Penggunaannya tergantung pada bahan yang terkandung pada alat tersebut, cuma type ini sering di gunakan untuk Kebakaran kelas D.

3. Halon
Media ini merupakan senyawa gas hidrokarbon yang salah satu atau lebih gugus hidrogennya diganti dengan atom halogen atau atom bromine. Sifatnya stabil. Cara kerja dari jenis pemadam ini adalah dengan mengikat oksigen, sehingga memutus rantai reaksi kimia pada proses pembakaran. Biasanya digunakan untuk memadamkan jenis kelas kebakaran C. Namun saat ini sudaj jarang digunakan karena mempunyai efek samping terhadap ozon.

4. Karbondioksida (CO2)
[Image: File:5lb._CO2_extinguisher.jpg]
Media yang digunakan dalam APAR ini adalah gas CO2. Cara kerja dari pemadam jenis ini adalah dengan menyingkirkan oksigen dari area kebakaran dan memisahkannya dari bahan bakar, karena CO2 lebih berat dibandingkan dengan oksigen. Karena gas CO2 tersimpan dalam fasa cair dengan tekanan tinggi, maka suhunya pun sangat rendah (dibawah -78ÂșC), sehingga pemadamannya juga dilakukan dengan metode pendinginan. Media ini biasanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas C, yang perlu diingat bila menggunakan APAR jenis ini adalah harus tersedianya oksigen yang cukup untuk bernafas bagi pengguna, atau dengan kata lain jangan digunakan diruangan tertutup kecuali menggunakan masker oksigen sendiri

5. AIR
[Image: File:General_water.jpg]
APAR yang berisi air biasanya tabungnya berwarna perak. Isi apar ini adalah air murni yang disimpan dalam sebuah tabung bertekanan. Keunggulan jenis ini adalah karna Murah, tidak berbahaya, dan mudah dibersihkan. Namun untuk jenis pemadam ini biasanya digunakan hanya untuk jenis kebakaran kelas A saja.

6. Powder / Bubuk / Kelas D
[Image: File:Metlx.jpg]
Bahan powder ini khusus digunakan untuk kelas kebakaran D atau kebakaran yang melibatkan bahan dasar logam. Bahan dari powder ini mengandung garam dan natrium klorida termoplastik aditif. Plastik meleleh untuk membentuk oksigen-termasuk kerak di atas logam, dan garam menghantarkan panas.

7. Kimia basah / Wet Chemical
Wet Chemical (kalium asetat, karbonat, atau sitrat) memadamkan api dengan membentuk selimut busa sabun di atas minyak bakar dan minyak pendinginan di bawah temperatur pengapian. Umumnya kelas A dan K (F di Eropa) saja, meskipun model-model baru yang dilengkapi dengan nozel gerimis seperti yang digunakan pada unit kabut air untuk memberikan alat pemadam ini kemampuan pemadam kebakaran kelas B dan C.

Artikel Terkait:

0 comments:

Posting Komentar